Rahasia Bangkit Hidup Setelah Mati [Bagian 1]
Sebenarnya ada banyak pelajaran teknikal yang ingin saya bagikan dan praktis. Tapi saya pikir pengembangan diri jauh lebih penting dari itu.
Ada hal yang kadang membuat kita menyerah, bingung harus mau ngapain, saat kita mulai menyadari ada yang salah apakah itu dari diri kita, dunia kita atau sistem yang kita masuk kedalamnya.
Semua hal yang baik dan harusnya itu kita mendapatkannya tetapi ada saja yang membuat kita sulit, kesulitan semua hal yang membuat kita hampir menyerah adalah ujian. ya itu ujiannya.
Dalam pengembangan software mungkin kita sudah merancangnya dengan sangat matang, dari memikirkan arsitektur, memikirkan ui/ux bagaimana agar masalah itu selesai tapi nyatanya masalah takkan pernah selesai.
Lalu kita melakukan adaptasi perubahan agar kita terus bisa menyesuaikan dengan masalah yang ada. Begitulah kehidupan ini dan apa yang terjadi pada software yang tidak update? dia bahkan mudah rentan terhadap serangan, bukan hanya serangan tetapi dapat merugikan berbagai pihak yang menggunakannya. Kalau dilihat-lihat backdoor itu mirip sihir atau santet ya yang bisa mengendalikan software dari belakang tanpa diketahui oleh si pemilik sistem.
Ya itulah semua. Kita tahu kita harus update.
Kemarin teman kerja saya bertanya “Bang apa bedanya update sama upgrade?”
Saya bilang update itu ada sesuatu yang diperbaharui, tetapi upgrade itu sesuatu yang di transformasi. Sama-sama berubah tetapi ada perbedaan yang membedakannya update hanya sebatas memperbaiki hal yang kecil tapi upgrade terjadi perubahan besar. Misalkan kita update windows 7 karena ada virus dan dengan update virus itu tak mampu lagi masuk, Tapi kalau kita upgrade ke windows 10 bukan hanya satu virus yang tak mampu lagi masuk tetapi ada banyak perubahan besar yang di perbaharui hingga seperti muncul satu versi baru.
Saya juga pernah bertanya pada diri saya sendiri ketika melihat ada seseorang yang bilang bahwa ia “Mati Rasa”,
Jika seseorang diibaratkan botol kaca, kaca itu pecah sangat pecah bahkan sampai ke kaca yang sangat halus atau kecil lalu apakah ia bisa kembali menjadi botol kaca? tenyata saya dapatkan jawaban adalah dia bisa menjadi sesuatu kembali tetapi dengan bentuk yang berbeda dan melewati proses pemanasan, peleburan dan pembentukan
Nah sampai disitu saya baru menemukan satu hal tentang “Alkimia” yang akhirnya menjadi sesuatu yang masuk akal bagi saya, Hubungan alkimia bukan hanya pada zat tetapi pada pembentukan diri yang baru atau proses upgrade diri yang sebelumnya mati dalam kehidupannya dan bisa hidup kembali.
2 hari lalu saya membaca atau saat ini sedang membaca buku “how to respect myself” bahkan sekelas penulis yang dokter saja mengalami kerentanan dalam hidupnya, apalagi manusia yang paling sempurna dimuka bumi pun pernah ada masalah yang jika kita hadapi mungkin kita itu gak akan sanggup.
Lalu bagaimana kita bisa bertahan hidup?
dan jawabannya adalah kembali kepada pemilik kita karena dia yang bisa memperbaiki kerentanan yang ada pada diri kita.
Ibarat kita robot, gakkan mungkin orang lain yang bukan menciptakan robot itu bisa memperbaikinya? ya mungkin bisa tetapi tidak sepenuhnya hanya sebagian kecil.
Proses ini tidaklah mudah. Makanya ada rahasianya yang ingin saya bagikan.
Rahasianya adalah
1. Sabar - Tidak ada satupun manusia yang tidak di uji, begitu kataNya jadi jika ini semua ujian maka kita harus sabar.
Sabar itu kemampuan spesial dimana kita mampu untuk menahan diri dari emosi negatif dan bertahan dalam situasi sulit tanpa mengeluh.
Sabar melibatkan tiga hal:
- menahan diri dari sikap marah terhadap takdir Allah,
- menahan lisan dari keluhan, dan
- menahan anggota badan dari tindakan yang dilarang saat menghadapi musibah.
Disini kita harus mampu mengendalikan emosi dan pikiran kita. Sehingga tidak akan mudah marah atau putus asa dalam menghadapi cobaan ini. Bukan hanya itu saja, sabar berarti kita sudah mampu menerima kenyataan hidup, terutama saat menghadapi hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. Dalam proses ini kita dituntut untuk tetap dalam ketabahan artinya adalah tetap teguh dan bertahan dalam situasi sulit, tanpa menyerah ataupun mengeluh. Indahnya dibalik kemampuan ini adalah orang yang sabar itu dengan sendirinya akan mampu berpikir tenang dan hati-hati dalam menghadapi masalah, mencari solusi yang tepat tanpa terburu-buru.
Dan jika ini semua tidak karena Allah, maka akan sulit. Karena proses ini membutuhkan niat yang kuat, tekad dan harus tersiksa dulu atau merasakan sakit, sakit dari menahan diri dari perbuatan maksiat, baik dalam ucapan maupun tindakan.
Maksiat itu sesuatu yang mendatangkan dosa.
Dosa berasal dari hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Contoh jika robot tadi masuk kedalam mode “Overade Mode” seperti di kartun ajen ali, dimana robot seperti tak terkendalikan dia bisa merusak dirinya sendiri.
Ya begitu juga dosa. Dosa itu sangat merusak diri kita, makanya dilarang.
Jadi maksiat itu apapun yang kita buat yang tidak sesuai dengan perintah Allah dan larangan-Nya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Apa saja itu?
Maksiat Anggota Tubuh:
- Mata > Melihat hal-hal yang diharamkan, seperti melihat aurat orang lain, menonton film porno, dll.
- Berbohong > mengumpat, mengadu domba, menyebarkan fitnah, berkata kasar, ghibah (menggunjing), dll.
- Tangan > Mencuri, memukul orang lain, melakukan kekerasan, berjabat tangan dengan yang bukan mahram (bagi laki-laki dan perempuan), dll.
- Kaki > Berjalan ke tempat yang diharamkan, melangkah dengan niat buruk, dll.
- Perut > Makan makanan haram, seperti makanan yang tidak halal atau makanan yang didapatkan dengan cara yang haram.
Maksiat Hati:
- Syirik > Menyekutukan Allah dengan yang lain, seperti percaya pada dukun, ramalan zodiak, atau benda-benda keramat.
- Riya > Beribadah dengan niat ingin dilihat orang lain, bukan karena Allah.
- Ujub > Merasa kagum pada diri sendiri dan meremehkan orang lain.
- Sombong > Merasa lebih baik dari orang lain.
- Dengki > Merasa iri dengan kelebihan orang lain.
- Marah > Marah yang tidak terkendali dan berlebihan.
- Dongkol > Menyimpan dendam dan kebencian terhadap orang lain.
Contoh lain dari maksiat:
- Zina > Perbuatan hubungan seksual di luar nikah.
- Riba > Pengembalian uang dengan tambahan yang melebihi pokoknya.
- Mengkonsumsi alkohol atau narkoba > Perbuatan yang menghilangkan akal sehat dan dapat merusak diri sendiri dan orang lain.
- Menyakiti orang lain > Melakukan tindakan kekerasan, baik fisik maupun verbal.
- Tidak menunaikan ibadah > Meninggalkan shalat lima waktu, tidak berpuasa di bulan Ramadhan, tidak membayar zakat, tidak menunaikan haji bagi yang mampu.
- Mencuri > Mengambil hak orang lain tanpa izin.
- Berbohong > Menyampaikan informasi yang tidak benar.
Jadi disini kita perlu mencatat kembali, mengingat-ingat kembali apa yang pernah kita lakukan. Lalu sholat sunnat taubat sebanyak perbuatan maksiat yang kita lakukan.
Jangan ditunda-tunda, mungkin ini yang terakhir.
Dan terakhir pada bagian ini, Sabar yang benar-benar sabar atau yang hakiki dia harus melibatkan keikhlasan dalam menerima takdir Allah, baik yang menyenangkan maupun yang terasa pahit.
Proses ini biasanya sakit, sakit sekali.
Tapi saat kamu bisa bilang “Cukup Bagiku Allah”, Maka tidak ada yang sulit bagi Allah untuk membuat kamu menjadi lebih kuat.
Ada 3 bagian lagi.
- Syukur
- Ikhlas
- Tawakal
saya akan lanjutkan besok karena saya sangat bersyukur hari ini, bisa diberikan pelajaran oleh Allah dan sangat disayangkan jika saya tak bagikan kepada kamu.
Ohya, pada bagian ini saya melihat sebenarnya masih banyak kurangnya. Sabar itu kalau dijelaskan panjang A-Z dan ini proses belajarnya tapi prakteknya juga. Begitu juga maksiat tadi itu panjang, Ada bagian yang tidak saya sebutkan seperti sabar dalam menghadapi kenyataan yang tidak bisa kita terima yang bukan dari bagian maksiat.
Kamu boleh cari referensi lainnya pada orang yang lebih berhak untuk menjawabnya karena semua tulisan ini terinspirasi dari proses perjalanan hidup saya yang tidak semua bisa saya bagikan dan hanya rahasia ini bagian penting yang perlu kamu ketahui dan Semoga kamu bisa melewatinya.